Surat Resign dari Seorang Sehabat…

April 7, 2009
Selasa 7 April 2009.
Sore setelah 2 jam tidur siang, saya membuka email dan ada email yang menarik perhatian saya….dan saya seneng sekali sharing kepada anda, dan nama beliau sengaja saya samarkan agar beliau nyaman karena saya tidak meminta ijin menampilkan email beliau di blog saya….
=================
CURHAT
=================
Assalamualaikum warahmatullah,
Pak Hadi, semoga selalu dalam kasih sayang Allah SWT.
Pak, saya mohon bantuan tausiah dan wejangan. Sore ini barusan saya melakukan keputusan dengan resign dari perpanjangan kontrak kerja saya di sebuah perusahaan Amerika. Saya insya Allah akan total dan fokus di bisnis saya.
Saya memang masih belum fokus selama saya masih bekerja. Sehingga setelah menimbang, musyawarah, dan mufakat dengan keluarga, keputusan diambil. Ada rasa cemas, takut, bahagia, ketar-ketar, tapi semuanya saya serahkan kepada Allah swt.
Saya tunggu tausiahnya yah Pak.
Syukron jazakallah
Someone 
TRANS001
=========
Jawab:
=========
Allahu Akbar…subhanallah wal hamdulillah….
Hallo Mas, sore ini di jauh di kampung sana, saya seneng dan ikutan degdegan sama seperti perasaan saya pertama kali resign dulu…
Tidak pernah ada keputusan yang salah dari seorang nahkoda kapal..
Apapun kalau itu, keputusan anda itu adalah benar…
Akan seperti apa anda setelah resign, itu tergantung prasangka anda kepada Allah.
Apappun impian anda, gigitlah kuat-kuat dan jangan biarkan diri anda disaat tua nanti menengok kebelakang, merasakan dinginnya angin diusia senja…dan ketika menengok ke belakang anda merasa sedih karena ada impian yang tidak anda dapatkan hanya karena anda tidak berani…
Perjuangan anda itulah perjalanan yang paling menarik dalam hidup anda..masalah istana emas yang anda impikan atau ada atau tidak sebenernya, itu tidak menjadi masalah…asalkah anda mati dalam keadaan sedang menuju kesana, maka anda bisa memejamkan mata sambil tersenyum puas…
Ada rasa cemas, takut, bahagia, ketar-ketar..itu saya ibaratkan angin surga…
Berjalanlah mantap kedepan dan tidak usah menengok ke belakang..
Selamat berjuang..dan menikmati petualangan anda sahabatku…
Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com
http://hadikuntoro.blogspot.com

Note :
Saya ingin beliau membaca blog ini 3 tahun kedepan..seperti apakah beliau, kita lihat ya…

Rajaselimut & Sang Samurai di TRANS TV

April 4, 2009

Sabtu siang 4 April 2009 bener-bener heboh…
Kami sekeluarga sengaja main ketempat embahnya anak-anak, ngumpul, nonton bareng liputan usaha saya yang beberapa hari yang lalu di shooting oleh TRANS-TV.
Pada sms yang katanya akting saya bagus sekali hehehe…enggak tahu dia…untuk bisa akting begitu kadang ngambil gambarnya bisa beberapa kali..ternyata capek ya…
Skenario-nya sederhana, dan dibuat hanya beberapa menit oleh pembuatnya, dan ternyata jago sekali mereka membuat sesuatu jadi kelihatan hidup..
Berawal dari kedatangan Mas Narko (Bintang Film) ketempat kami. Ceritanya beliau orang kampung banget, yang disana kedinginan dan ke jakarta mencari selimut yang bagus dan anget, hingga akhirnya perjalanannya sampailah di tempat kami.
Secara kebetulan pas shooting itu, rumah kami sedang kebanjiran pelanggan, sehingga untuk mencari figuran yang bisa tampil di TV bisa dilakukan dengan mudah.

Gambar. Kebetulan hari itu agen-agen yang berbelanja ternyata pelanggan-pelanggan yang cantik-cantik..heheh…jadi…sampai ada yang komentar, wah pasti figurannya bayarannya mahal tuh…padahal semuanya asli loh, gambar diatas adalah salah satu agen termuda yang dahsyat banget penjualannya, yakni Mbak Imbang Kartika, dari Bandung.  (Hallo Mbak Imbang..? Apa kabar disana..?)

Gambar. Yang ini juga kebetulan juga, ada agen baru yang mendaftar, dan mau membuka outlet di Sleman, Yogyakarta, Namanya Mbak Cicin, (mbak Cicin, semoga rencana anda bisa cepet terwujud, dan mimpi anda tidak diambil orang lain…hehehe…oya, kata staf2 kami beliau ini mirip sama Desy Ratnasari..selamat ya…hehehe)

Kedatangan Mas Narko yang ‘Nyasar’ ketempat saya menjadi moment penting, karena hari itu saya pas mau jalan ke pabrik, dan akhirnya Mas Narko sekalian kita ajak ke Pabrik Selimut Jepang. 

Gambar. Mas Narko, surprise dan sangat kegirangan, karena untuk pertama kali ini, seumur-umur baru melihat pabrik selimut, pabrik yang guede sekali menurut dia...
Saya yang kebetulan sering ke Pabrik, bisa menerangkan kepada Mas Narko, proses demi proses, dari awal sampai akhir. Dan saya mengawali memandu mas Narko dari porses ‘Knitting’ atau proses rajut, atau pemintalan benang.

Gambar. Saya sedang menerangkan ke Mas Narko proses Knitting, mesin kolaborasi seniman dari Jerman & Jepang ini bener-bener canggih, bisa langsung membuat kain untuk bahan selimut, dengan ikatan rajut yang sangat kuat

Ketika sedang menerangkan ini-itu ke Mas Narko, saya terkejut, karena Sacho San (Presiden Direktur) dari pabrik selimut Jepang ini sedang Inspeksi ke lapangan sendirian, hal biasa yang sering dilakukan bos-bos Jepang. Cepat-cepat saya menghampiri beliau, dan basa-basi bahasa Jepang alakadarnya
“Konniciwa (Selamat Siang)..!”  kata saya
“Gomenasai Sacho San, Tomodachi inaka kara kimashita. Kaisya-e mi ni ikitain desu” (mohon maaf pak presdir, ada kawan datang dari kampung, yang sangat ingin melihat-lihat pabrik)

“Ie, ie…daejobu…anata no tomodachi daejobu desu yo” (gak apa-apa gak apa-apa…kalau itu temenmu gak apa-apa) kata Big Bosr.
Gambar. Saya mohon ijin ke Pak Presiden Direktur, karena datang membawa temen tanpa ijin sebelumnya..
Dan Mas Narko-pun memperkenalkan diri, dengan sok gaya, bahwa dia juga bisa bahasa Jepang, padahal Pak Presdir, yang namanya “Yasutaka Imai” (Hehehe…selama ini saya menyabut beliau dengan naman samaran, Sang Samurai, atau kadang-kadang Yashashi San, sekarang terbongkar deh siapa nama beliau sebenernya..) ternyata sudah sangat jago berbahasa Indonesia..

Gambar. Mas Narko berkenalan dengan Mr. Yasutaka Imai

Gambar. Secara mengejutkan Pak Presiden Direktur sendiri malah mau mengantarkan kami jalan-jalan

Saya sangat senang dengan akting Mr. Imai yang ternyata sangat flexibel dan bisa mengimbangi akting kita. Acara ini dibuat dengan format banyak humor, dan ternyata Mr.Imai melakukannya dengan banyak joke-joke dan humor juga, yang tanpa diatur sebelumnya..seperti beliau memang cerdas sekali…tenkyu Imai San…
Kami diajak jalan-jalan ke Bagian prnting, atau pencetakan warna. Tempatnya panjang sekali, dan dari satu proses ke proses yang lain ternyata sambung-menyambung dan tidak terputus.

Dengan melihat tayangan ini saja, para agen atau mitra kami yang jauh dari Jakarta, bisa faham, kalau bisa jadi suatu saaat ada produk habis yang pengadaanya lagi agak lambat, karena semua perlu antrean, dan tidak bisa di potong.

Gambar. Ini adalah mesin printing, mesin buatan Austria ini bener-bener sangat bagus bisa mencetak dengan kecepatan sangat tinggi dan hasil yang akurat.
Bayangin, mesin-mesin ini di setting memang agar sanggup memebuat 1.000.000 selimut/bulan, dengan komposisi ekspor sebesar 90% dan pasar lokal sekitar 10%.

Gambar. Diatas adalah rangkain proses penghalusan bulu, dan penyedotan serpihan-serpihan kain, dan ini masih dalam satu rangkaian yang sambung menyambung dari proses awal tadi.

Gambar. Contoh proses pemeriksaan bahan sebelum proses pemotongan seukuran selimut, dan proses penjahitan (sewing) dilakukan.

Gambar. Besar sekali pabriknya ya, dari kejauhan terlihat beberapa karyawan sedang asyik melakuan packaging, dan barang siap dikirim ke berbagai penjuru dunia.

Gambar. Ini adalah proses pengerjaan “sewing” yakni proses menjahit pada pinggiran Selimut Jepang.
Ketika Mas Narko bertanya ” Selimutnya kok bagus-bagus begini, siapa yang membuat desainnya ya..? Mr.Imai menjelaskan dengan sesekali di campur bahasa Jepang, sehingga masih perlu dijelaskan dengan teks Bahasa Indonesia.

Gambar. Mr Imai berkata. “Selimut ini di desain oleh desainer khusus langganan turun temurun dari dinasti keluarga beliau. Desain-nya dikerjakan desainer khusus dari Jepang”


“Yang membuat selimut ini spesial, selain lembut banget begini,  apa ada kelebihan yang lain”Tanya Mas Narko, dan dijawab Mr.Imai dengan bahasa Indonesia juga, tapi enggak begitu jelas, sehingga perlu kami terjemahkan yakni :
“Kualiti kontrol kami sangat ketat, misalnya ada proses finishing yang menjamin tidak ada logam sedikitpun, meski hanya seperseratus milimeter, kami juga menjamin barang di delivery dalam keadaaan bersih tanpa ada bulu-bulu halus yang rontok di dalam selimut, sehingga barang langsung bisa dipakai, dan yang paling penting adalah, bahan yang kami gunakan amat special, yakni benang Acrylic yang anti bakteri, sehingga sangat aman buat kesehatan”
kata Sang Presdir menjelaskan detail kepada Mas Narko…
Sampai  disini acara shooting di pabrik selesai, dan Mr.Imai mohon maaf mengundurkan diri untuk menghadiri acara meeting…
Wah..sungguh pengalaman yang sangat-sangat berharga, baik bagi saya maupun Mr.Imai.
  1. Saya surprise karena enggak tahu darimana ujung pangkalnya, tahu-tahu Trans-TV meliput Usaha kami, memang kami pernah diliput juga olejh salah satu stasiun TV, tapi itu TV kabel, sehingga respon dari pemirsanay tidak seheboh sekarang…
  2. Surprise yang kedua adalah, Mr. Imai merelakan waktunya sehari full untuk menemani kami, dan sangat-sangat welcome,  meski untuk itu beliau pasti capek sekali, dan harus mengundur banyak jadwa penting, karena shooting yang tadinya sedianya hanya 60 menit, molor menjadi setengah hari..hehehe…bahkan di pabrik saya melihat dimana-mana ditempel pengumuman akan acara shooting hari itu..
  3. Surprise yang ke-3, acara ini terjadi di bulan April, dan tahun lalu pun bulan April kita di ekspose hampir 1 halaman di Koran Kompas Hari minggu (tgl 20 april 2008) dimana waktu itu saya baru 1 bulan resign dari kantor tempat saya bekerja.
Saya bersyukur dan berterimakasih sekali pada sang sutradara di atas sana, Yakni Allah yang sepertinya mengatur semuanya dengan sangat cantik, dan ini semakin membuktikan keyakinan saya bahwa, “Keajaiban itu Hanya Terjadi Pada Orang-orang yang Berani”
Tahun lalu…ketika sebulan resign, dan saya serasa sedang Jetlag..tiba-tiba datang harian “Kompas” dan tahun ini, tahun dimana saya kebanyakan harapan dan angan-angan, tiba-tiba saja ada yang mengeksposes lagi…dan yang membuat saya senang adalah saya juga bisaturut andil mengubah orang-orang yang tadinya sama sekali tidak berani berbisnis , sekarang sudah banyak sekali yang berani…kalau anda lihat outlet-outlet HASUKO DISTRO yang saat saya menulis ini sudah ada 10 outlet, ternyata hampir semuanya adalah pemain-pemain baru, yang cepet sekali sukses menurut saya…wallahu a’lam..
Semoga tulisan ini menginspirasi anda juga..
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
Note :
Untuk Acara Shooting ini,  pengambilan gambar dilakukan tanggal 24-25 Maret 2009, dan waktu pengambilan gambar saya pernah ceritakan juga di blog ini dengan Judul :

Special tenkyu buat :
  1. Ibu saya, yang rela cuti tidak pergi ke Pasar jualan seperti biasanya  (hehehe..), untuk menunggui acara ini bersama-sama ibu-ibu lain di  kampung saya, Kecamatan Karangkobar (Negeri Diatas Awan) , Banjarnegara, Jawa Tengah
  2. Jajaran management TRANS-TV yang sudah memilih saya untuk tampil di acara “Hidup Ini Indah” pada tanggal 4 April 2009
  3. Crew TRANS-TV, Mbak Dian, Mas Setyo, Mas Gama, Mas Gatot dan kawan-kawan yang lain. Semoga anda makin sukses..!
  4. Mr. Imai, Segenap Jajajran Management dan Karyawan-karyawan di Pabrik Selimut Jepang yang mendupport penuh acara shooting.
  5. Temen-temen “Hasuko Team” yang dengan semangat, penuh tawa, canda dan ceria ikut support penuh pada acara ini..
  6. Para Mitra, baik Reseller, Agen dan pemilik-pemilik outlet “HASUKO DISTRO” yang telah woro-woro mengajak mitra2nya ikutan menonton agar mereka makin semangat, dan efeknya rating untuk acara hari ini  sangat tinggi, info salah satu narasumber..
  7. Kawan-kawan TDA, Para Pembaca blog dan sahabat-sahabat Facebook…anda memberikan semangat yang tiada terkira bagi kami..

Kepahitan Sekarang is Kenangan Indah Masa Depan

April 2, 2009

Pak  Hadi, melihat perjalanan bisnis anda di blog bener-bener membuat saya iri, karena saya melihat progress anda dari waktu ke waktu kelihatanya naik terus dan tidak ada kendala yang berarti. Apakah memang bener seperti itu, atau ada sesuatu yang disembunyikan dan bapak bercerita yang indah-indah saja..?
Demikian bunyi email yang masuk ke Inbox saya, dan email-email yang sejenis sering saya dapatkan dari mereka-mereka yang masih awal-awal berbisnis dan menemukan kenyataaan bahwa ternyata rintangan yang ditemui banyak sekali.
Sahabat-sahabat dan pembaca yang budiman, saya menyarankan kepada anda agar membaca blog saya ini secara utuh, dari awal saya membuat postingan, karena ini adalah diary kehidupan saya, jangan hanya sepotong-sepotong apalagi hanya mencuplik sukses story yang indah-indah saja..hehe..
Saya sering bilang kepada mereka, bahkan Nabi Adam (Alaihi Salam)-pun yang merupakan manusia pertama dan sangat di kasihi sang pencipta, yang pada saat diciptakan belum ada saingan satupun, ternyata tetap saja mengalami banyak kesulitan…(hehehe…contohnya ketinggian kali ya..)
Ada beberapa macam bisnis pernah saya coba, dan sebagian besar diantaranya hanyalah ongkos belajar saja, nyaris semuanya berhenti.
Oya ada satu pengalaman bisnis yang tidak akan pernah saya lupakan, yakni saya pernah menjual (maaf) pakaian-pakain dalam ke kantor.! Macam-macam pakaian dalam, dari kaos singlet lelaki, BH sampai celana dalam…hehehe..
Awalnya saya ide untuk membeli dalaman-dalaman di Pasar Tanah Abang, dan pernah juga di Cipulir, dan kami kirimkan barang-barang itu ke kampung untuk dijual Ibu di pasar tradisional.
Bagaiman cara saya menjualnya di kantor…?
Mbak Desy, saya sabtu kemarin sama Istri belanja beha dan celana-celana dalam di Tanah Abang loh. Saya mau kirimkan ke kampung. Ternyata menarik juga ya…disini banyak barang-barang murah…” Saya bercerita pada Mbak Desy pada suatu kesempatan, dan itu untuk pertama kalinya saya main ke Tanah Abang. Desy ini adalah salah satu anak buah saya, ketika saya ditempatkan di bagian yang memproduksi mesin-mesin mobil. Namanya bagian Machinning atau Engine Plant.
“Bawa ke Kantor juga pak, entar Desy yang nawar-nawarin ke temen-temen deh”
“Ah..malu mbak, saya bawanya dari rumah kan naik motor, dan di security juga pasti di cek kok  saya bawa bungkusan gede, apa isinya hehehe…” kata saya
“Cuek pak, santai saja, Pak Hadi berangkatnya pagi-pagi kan belum ramai orang, jadi entar sampai di kantor barang langsung taruh dibawah meja saya saja, ngapain malu, nanti saya nawarinnya pas istirahat atau sore setelah jam kerja usai, temen-temen kita di General Affair, Finance, HRD yang banyaak cewek-ceweknya pasti pada mau…besok bawa ya pak Hadi…” kata Desy yang berasal dari Padang.
Tapi nyaliku ciut……hehehe…saya masih tetep belum berani..
Masak sih, Section Head laki-laki bawa-bawa pakaian dalam ke kantor, kalau orang-orang tahu bisa jatuh martabat saya nih..hehehe…apalagi setiap hari Jum’at kita ada meeting Section Head dan para big bos, semuanaya ngumpul, wah bisa jadi gunjingan orang nih….nyali saya makin ciut..
Hingga beberapa hari kemudian, akhirnya saya memberanikan diri mulai membawa ke kantor, ternyata Mbak Desy telpon-telponan dengan  istri saya di rumah, dan pagi-pagi istri meminta saya membawakan bungkusan minta diantarakan ke Desy , kata istri saya…hehehe..kena deh…
Dan mulai saat itu saya rutin membawa pakaian dalam ke kantor, dan ternyata responnya lumayan bagus, karena banyak orang yang begitu sibuknya kali ya, sampai  pada enggak sempat beli.
Satu orang pesen selusin,  ada yang 2 lusin…dan  demi pakaian-pakaian dalam itu saya berangkat kerja 30 menit lebih awal, di kantor saya biasanya hadir di urutan ke-2 setelah cleaning service pagi, karena kalau berangkatanya bareng-bareng dengan yang lain pasti akan banyak yang bertanya, atau iseng melihat saya bawa apa..wah bisa malu entar…
Tapi tidak urung lama-lama orang pada tahu juga…dan para bapak-bapak ternyata banyak juga yang pesen ke saya, mulai dari yang biasa sampai merk terkenal macam GT-Man, Crocodile dll…hehehe..lama-lama enggak malu juga…
Bisnis ini berhenti ketika orang-orang di kantor sudah banyak yang membeli, dan akhirnya berhenti dengan sendirinya……biasa…tipikal bisnisnya karyawan bisanya ya seperti ini, entar muncul ide lagi, bisnis apa lagi, dan berhenti lagi….hehehe..
Kejadian itu terjadi pada tahun 1998-2000an, dan mbak Desy saat ini sudah menjadi salah satu karyawan yang sukses, memiliki beberapa kontrakan, ada bisnis jual beli mobil dan beberapa bisnis yang lain….
Sebelum resign setahun yang lalu, kami sempat foto-foto, lihat dibawah ini:
Gbr.  Mbak  Desy sekarang sudah berkerudung, dulu beliau tidak berkerudung dan anak-anak masih SD, sekarang anak-anaknya sudah SMA.
Pembaca, kalau pengalaman sederhana seperti saya diatas di aplikasikan pada diri anda saat ini apakah anda siap..? kalau posisi anda kira-kira selevel dengan saya waktu itu, meski sebagian enggak masalah, tapi saya yakin sebagaian besar yang lainnya pasti tidak berani..! Gengsi, malu dan sebagainya…
Saya pun dulu mengalami hal yang sama, dan ternyata hal-hal yang membuat kita malu,takut,gengsi dan sebagaianya, kalau TETAP DILAWAN enggak apa-apa kok, ternyata itu hanya ada di benak kita saja, karena ketika saya melihat orang lain melakukan hal yang sama, yang menurut dia memalukan, bagi saya tidak, malah saya salut….
Dan yang pasti, peristiwa kita mengalahkan rasa takut, malu, gengsi dsb itu, menjadi pengalaman indah  dan tidak akan terlupakan pada saat mendatang…
So..jadikan hari ini, hari yang sangat berkesan dan sangat indah untuk anda ceritakan beberapa tahun di depan…
Semoga Anda Terinspirasi
Salam FUNtastic..!
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://hadikuntoro.blogspot.com
Note :
Ada tulisan di my Wall, dari seseorang di Facebook :

Pak Hadi untuk tayangan raja selimut di Hidup Ini Indah, on air tanggal 4 april 2009 Insya Allah pasti tayang pada tanggal tersebut, kebetulan saya di Trans TV. Jadi termotivasi lagi nih, kalau untuk saya ada harga khusus sebagai agent gak Pak 😀 ??? 
Salam Sukses Pak Hadi boleh nyantrik nih !!! Harusnya Pak Hadi ini juga jadi narsum Bosan Jadi Pegawai nih ….

IMAM MALIK
Facebook:
http://www.facebook.com/profile.php?id=1079946301&v=photos&viewas=747141165


Saksikan saya esok hari di TRANS-TV ya…Insya Allah..

Ada Apa Dengan "Made In Indonesia"

April 1, 2009

“Rasa percaya diri Bangsa Indonesia, dan kecintaan mereka pada diri sendiri masih sangat rendah, sehingga mereka yang memiliki kemampuan finansial tidak mau membeli produk dalam negeri dan lebih senang berbelanja di luar negeri.” Kata Sang Samurai

Saya teringat ketika dahulu pernah main ke Shinjuku, surga berbelanja di Jepang, saya bertemu dengan banyak orang-orang Indonesia yang menenteng belanjaan dari sebuah butik terkenal. Dan saya juga ingat ketika saya membeli sebuah jaket yang menurut saya sangat bagus di sebuah butik di Kyoto, dan yang belakangan saya tahu itu “Made in Indonesia”..hehehe..lihat tulisan saya di 
LINK INI :
Watashi wa Indonesia no seihin wo tsukau koto ni hokori wo kanjiru

“Saya ada pengalaman menarik. Dari seorang kawan, yang memberikan masukan bahwa pasar Sajadah di Indonesia sangat bagus, karena mayoritas orang Indonesia muslim yang setiap orang rata-rata memiliki satu sajadah, maka sayapun mencoba membuat Sajadah Berbahan Acrylic seperti bahan Selimut Kami”  kata beliau. 

Lihat contoh sajadahnya di LINK :
“Sajadah Jepang, sajadah berbahan 80% Acrylic”
“Ketika barang itu kami lempar ke pasar, kami sangat terkejut, karena penjualan memprihatikan sekali padahal produksi kami besar-besaran, dan setelah kami survei ke pasar kami kaget ternyata orang-orang lebih suka membeli sajadah yang lebih rendah harganya, meski cuma terpaut 2 ribu rupiah, sajadah itu buatan pabrik China, yang saya tahu bahannya amat sangat jauh kwalitasnya dibandingakn sajadah kami, dan pada sajadah itu tertulis ‘Made In Turkiye’ sedangkan sajadah kami  tertulis ‘Made In Indonesia’ ” katanya mengenang peristiwa 3-4 tahun yang lalu.
“Apakah Made In Indonesia ini penyebabnya..?” kata beliau sambil bergumam..
“Akhirnya sajadah-sajadah kami di rombak ulang, label Made In Indonesia kita lepas dan berikutnya ketika di produksi lagi kami membuat label ‘Turkish Design’ ternyata laris..!” kata beliau sambil tertawa.
“Mengapa tidak sekalian ‘Made In Turkish’ saja Yasashi san..” tanya saya.
Kalau dibuat ‘Made In Turkish’ artinya saya membohongi pelanggan, saya tidak mau. Kata-kata ‘Turkish Design’ itu menurut saya tidak apa-apar, karena motif sajadah yang saya buat Inspirasinya dari sajadah-sajdah buatan negara Turki yang kami ambil dari sana. Tadinya saya akan mmebuat sajadah dengan motif-motif Jepang, tapi saya takut malah di protes atau tidak laku sama sekali, karena Jepang tidak identik dengan Muslim..hahaha” kata Yasashi San..

Dari sinilah saya tahu, orang-orang Indonesia tidak suka dengan buatan orang Indonesia sendiri, dan mungkin ini ciri-ciri orang di Negara yang belum maju atau belum siap maju. Dan saya hanya mengikuti saja apa yang mereka mau, makanya selimut-selimut yang anda jual di Indonesia pun kita tidak berikan label Made In Indonesia”

“Padahal kami membuat selimut-selimut untuk di Eksport ke Negara-negara maju, dan kami memakai tulisan Made In Indonesia, dan ternyata mereka yang di negara maju No Problem, bahkan saya tahu ternyata ribuan barang-barang bagus diluar negeri dibuatnya di Indonesia. Barang itu dikirim ke luar, di repackaging, dan dikirim ke Indonesia dengan harga yang puluhan kali lipat di bandingkan dengan harga kita jual luar”

Saya jadi inget selimut-selimut dari pabrik Yasashi San yang dikirim ke Amerika, yakni selimut yang bisa di dapat di Disneyland, atau di Wall Mart, atau ek Kmart, atau di KOHL, JCPenney dsb ternyata kemungkinan besar itu adalah selimut yang dibuat di Indonesia.

Saya berharap suatu saat nanti Yasashi San ini akan menjadi Pahlawan yang memperjuangakan Made In Indonesia…

Semoga anda terinspirasi dengan tulisan ini

Salam FUNtastic..!

Hadi Kuntoro

http://www.rajaselimut.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com

Note :
  1. Mau ikutan jualan grosir SAJADAH JEPANG..? silahkan lihat seperti apa barangnya di LINK INI
  2. Pengin tahu secara langsung bagaimana kiprahnya Yasashi San di Indonesia, Bagaimana perjuangannya di Indonesia, saksikan gambaran kiprah beliau di TRANS-TV pada hari Sabtu 4 April 2009, jam 12.00 siang, dimana saya dan Yasashi San akan muncul disana, dalam acara TRANS-TV yang berjudul “HIDUP INI INDAH”. Shooting sudahb dilakukan pada tanggal 24-25 April 2009 yang lalu, dan semoga waktunya penayangannya tidak diundur..
  3. Siapa nama asli Yasashi San siapa sebenernya..? orang yang sering saya Juluki “Sang Samurai”  ini bisa anda lihat nama aselinya di Facebook Saya berikut ini : http://www.facebook.com/album.php?aid=68620&id=747141165


JANGAN HANYA MENGGUNAKAN Matematika saja..

Maret 31, 2009

Peyakit yang saya alami, ketika pertama kali berbisnis adalah kebiasaan saya memakai ilmu matematika yang saya dapatkan di sekolahan, dan saya campur adukkan dengan niatan awal berbsinis. Dan ternyata bukan cuma saya, banyak temen-temen juga yang mengirimkan email, telpon, datang dan ngobrol mengenai sulitnya berbisnis yang di kaitkan dengan ilmu matematika yang masih menggelayut di benak kita.
Matematika yang menyesatkan misalnya :
  • Kalau kita jualan gorengan sementara di dekat kita ada yang sudah jualan gorengan bertahun-tahun, maka di benak kita langsung mengkeret dan di dan memvonis kita pasti akan sangat susah bersaing, padahal kalau kita main ke tanah abang, ribuan orang berdagang baju bertahun-tahun dan sampai sekarang masih pada hidup dan sukses..
  • Kalau berdekatan kita menjual barang yang sama, maka salah satu akan mati, dan terjadi perang harga, padahal kalau kita main ke senen, disana ada pedagang emas berentet lebih dari 50 toko, dan semuanya tetep eksis meski sudah lebih dari 30an tahun bercokol disana..
  • Yang sudah berjualan barang serupa di internet banyak, dan mereka menawarkan dengan harga yang jauh lebih murah, padahal kita tahu yang jualan di internet saat ini biasanya pemain2 kecil atau orang2 kantoran yang memiliki sambilan, dan gajah-gajah yang gede diluar boro2 internet, hp saja kadang cuma bisa buat ngomong, sms malas atau tidak bisa…heheh
Terlihat jelas sekali sahabat-sahabat saya sering sekali mengkaitkan bisnis seolah-olah sama dengan ilmu probabilitas, ilmu aritmatika, yang mereka dapatkan semenjak SMP.
Sudah begitu, kadang asumsi-asumsi yang mereka gunakan juga sangat sederhana seolah olah misalnya :
  • Pasar itu hanya ada di kanan kiri mereka dengan radius kurang dari 100 meter, sehingga mereka akan kebingungan setelah temen-temen sekantor sudah beli semua, saudara-saudara dan tetangga sudah beli.
  • Seolah-olah semua orang sudah melek internet dan seluruh orang indonesia sudah tahu barang yang dijual
  • Seolah-olah dunia ini stagnan, berhenti, jumlah penduduk enggak nambah..hehehe
  • dll…
Kalau orang-orang yang seperti ini langsung bertemu dan bertatap muka dengan saya, saat itu juga saya bisa menjelaskan bahwa banyak “asumsi-asumsi salah” tapi selalu digigit kuat padahal disisi yang lain semangat bisnisnya menggebu-gebu. ..jadinya ‘crowded’ deh…maunya bisnis tapi malah lari ditempat kayak orang lari di ‘treadmill.’
Berikut ini saya akan tuliskan contoh penjelasan saya kepada salah seorang agen yang MATEMATIS BANGET hehehe..namanya saya rahasiakan ya, sebut saja Pak Agus..:
Pak Agus bertanya “Produk anda kan barang yang jarang ganti-ganti pak, nanti kalau semua orang sudah pada pakai terus gimana pak..?, ini yang membuat saya maju-mundur mau bikin outlet gede” 
“Begini pak Agus, sampeyan bicara probabilitas pasar menggunakan matematika ya…baiklah saya juga akan menjelaskan kepada anda memakai ilmu matematika versi saya, dan ketahuilah dulu saya rajin banget baca-baca buku eksakta, bahkan soal-soal ujian saya kadang sampai hafal, SMA nilai ujian Matematika saya 100, dan ketika kuliah di Teknik Mesin UGM dulu, ada banyak matematika, ada matematika 1,2,3,4 dan saya semuanya dapat A” hehehe…saya sengaja sombong sedikit agar beliau yang matematis ini ‘setuju’ pada apa yang akan saya sampaikan
“Bukannya cerdas pak , tapi saya kuat membaca buku matematika sampai puluhan kali, sedangkan kawan-kawan saya kadang membaca 1 kali aja bosen..hehehe. ..” kata saya…
Artikel ini saya muat di Website selimut saya, dan untuk melanjutkannya anda bisa meng-klik LINK BERIKUT :
http://selimutku. blogspot. com/2009/ 03/matematika- selimut-jepang. html
Cerita ini sangat menarik, dan semoga ini menjadi Inspirasi yang makin memotivasi anda juga..
Dan saya sangat senang sekali, karena Pak Agus terlihat amat puas, dan saya memberikan pesan, agar jangan memagari diri sendiri, dengan pagar yang amat kuat namun tidak kasat mata. Kita sering memagar bahwa pasar kita hanya teman, kantor, tetangga, saudara…padahal SELURUH DUNIA ADALAH PASAR KITA..karena kita adalah bagian dari penduduk dunia.
“Pilihlah untuk memiliki mindset bahwa saya adalah penduduk dunia”
Semoga anda terinspirasi. .
Salam FUNtastic..!
Hadi Kuntoro
http://www.rajaseli mut.com
http://www.hadikunt oro.blogspot. com
Note :
Alhamdulillah outet-outlet selimut jepang, dalam 2 minggu ini sudah muncul 7 outlet, dan 5 yang sedang inden untuk di publikasi, Insya Allah saya akan membuat sekitar 400 outlet sampai 2th kedepan, karena jumlah kabupaten di Indonesia sekitar 480an…mohon doa restu dan dukungannya. .hehehe.. kayak caleg saja…

Sang Samurai Akhirnya Masuk TV

Maret 28, 2009

Rabu 25 Maret 2009.
Kenapa orang Jepang bisa diterima di negara yang religius dimana saja..? Lihatlah orang Jepang bisa hidup berdampingan akrab dengan orang kristen, dan bisa akrab juga dengan orang-orang yang religius di Timur Tengah misalnya, ini salah satu diskusi yang menarik di sebuah rumah makan antara saya, Yasashi San (Sang Samurai) dan crew dari Trans TV, yang 2 hari berturut turut meliput saya dan Yasashi San untuk sebuah acara di televisi swasta itu.
“Anak bayi memiliki Tuhan sendiri, ketika kita mati ada tuhan sendiri, hewan-hewan, gunung, pohon dll semuanya ada tuhannya sendiri-sendiri” Yasashi san menerangkan dengan serius, jadi kami tidak berani tertawa…

“Kalau orang Islam Tuhan-nya satu, orang kristen Tuhan-nya juga satu misalnya, maka orang Jepang Tuhannya 8juta..!” Katanya Yasashi San sambil tertawa.
“Jadi, kalau saya ke Indonesia, dan harus belajar agama Islam atau agama Kristen misalnya, saya senang dan tidak masalah, karena saya bisa menghilangkan satu dari 8juta itu, dan menggantinya dengan yang satu itu, lengkap lagi 8 juta kan..?” 
Hahaha…apa bener begitu..? Apakah bercanda atau serius kami tidak tahu…tapi itulah percakapan segar yang terjadi disessi makan siang di sela-sela shooting…
Pentesan Mr. Imai senang sekali dan tertarik kalau kami bercerita tentang agama, bahkan kalau sedang bulan Ramadhan kadang beliau sering ikut-ikutan puasa, meskipun enggak kuat pada akhirnya…”Wah saya tidak tahan haus” katanya…heheh
Seharian capek sekali shooting di pabrik, dan saya surprise sekali, ternyata Yasashi San berakting di depan kamera dengan sangat bagus, meskipun itu diakui untuk pertama kali selama hidupnya. (Setelah tayang nanti saya akan berusaha minta salinan rekamannya buat oleh-oleh beliau agar anak dan Istrinya bisa melihat di Jepang…)
Rabu pagi jam 09.00 saya diminta ke pabrik selimut, Yasashi San minta di jelaskan nanti pertanyaan apa saja yang akan disampaikan oleh crew Trans-TV kepada beliau. Saya menjelaskan apa-apa yang mereka minta, beliau mencatat dengan sangat detail, dan langsung bergerak cepat lagi ke kantor, dan tidak lama kemudian apa-apa yang dicatat tadi sudah dicetak rapi, lengkap dengan jawabannya..bukan main, take action-nya…cepet sekali ya..?
Saya surprise beliau pagi ini rapi sekali mengenakan baju batik.
“Yasashi San, tadi berangkat kerja pakai batik bersepeda kah..?” tanya saya..
“Tidak ya, tadi saya sedang malas pakai sepeda, pakai mobil “ katanya sambil tersenyum.
Meskipun seorang presdir yang klien-klien nya di seluruh dunia, namun kesederhanaan Yasashi San jarang ada yang menandinginya. Hampir setiap hari beliau berangkat kerja naik sepeda onthel melewati gang-gang sempit sejauh 6km dari tempat tinggalnya. Dan ini sudah dijalani bertahun-tahun. Amazing kan..?
“Orang Indonesia itu sangat-sangat baik. Mereka mau banyak belajar, dan mau mendengarkan. Pertama kali saya kesini, saya belum bisa bahasa Indonesia, setiap kali saya bicara di meeting,  mereka mendengarkan dengan seksama meski sedikit sekali tahu artinya. Dan mereka minta saya ngomong berulang-ulang, Sacho (Presdir) bicara apa ya..? dan mereka membahas apa yang saya sampaikan….” Katanya sambil mengenang awal-awal beliau di Indonesia.
“Kalaupun ada yang jahat, kebanyakan karena mereka lapar atau hidup tidak layak, pada dasarnya mereka baik, dan inilah salah satu yang membuat saya tidak memilih China, Thailand atau Vietnam untuk pabrik saya” katanya…

“Memang ketidakpaastian aturan disini sangat tinggi, banyak biaya-biaya siluman yang harus kami keluarkan, tapi kami memang sudah siap dengan resiko itu, saya yakin pada saatnya nanti semua akan berubah, dan saya senang bisa sedikit membantu dan menyaksikan perubahan itu di Indonesia, walaupun sedikit-sedikit” Kami termangu mendengar kata-kata orang asing yang begitu indah terdengar oleh kami…..
Memang Yasashi San ini tipikal orang Jepang “yang lain daripada yang lain”. Yang membuat beliau memilih dan bertahan di Indonesia hingga saat ini tidak semata-mata karena pertimbangan profit perusahaan saja, tapi karena ada pertimbangan yang lain, dan ini pernah saya dengar 2 tahun yang lalu ketika beliau berkata “Saya terlanjur Cinta dengan Indonesia” 
Baca Postingan saya yang berjudul “PERJUANGAN SANG MAESTRO SELIMUT JEPANG-IV
“Ada hal yang membuat anda sedih enggak tinggal di sini” tanya saya
“Ya..ada, karena keluarga saya jauh di Jepang sana. Anak saya dua masih SD, dan saya 2 bulan sekali pulang kampung, ini yang membuat saya sedih” jawabnya.
“Kenapa tidak diajak ke Indonesia saja, kan disini apa-apa murah Yasashi San…?” tanya salah seorang crew Trans-TV.
“Hehehe..benar, kalau dia mau tinggal dimana saja murah, tapi anak-anak kami perlu sekolah internasional, istri perlu teman yang sama-sama orang Jepang, dan itu hanya bisa didapatkan kalau saya mau tinggal di apartemen yang bagus di Pondok Indah jatuhnya biaya hidup disini jauh lebih mahal daripada di Jepang” katanya..
Setahun yang lalu saya pernah menulis, yang membuat beliau memutuskan keluarganya tinggal di Jepang adalah kerena biaya hidup tinggi, sedangkan perusahaan profitnya sedang drop banget, dan ceritanya saya tuliskan di postingan berjudul “PERJUANGAN SANG MAESTRO SELIMUT  JEPANG-III
“Istri tidak ada teman, saya pulangnya malam, setiap hari tidak ada aktivitas lama-lama istri bosan, akhirnya kami sepakat dia tinggal di Jepang saja, nanti kalau anak-anak sudah besar dan mandiri baru dia saya ajak tinggal di Indonesia” katanya…
Yang membuat saya semangat sekali  menjual selimut Jepang salah satunya adalah karena saya sangat terinspirasi dengan Yasashi San, yang sering saya juluki “Sang Samurai” ini.
Sosoknya yang tinggi besar, mirip dengan sosok kakak kandung saya yang tinggi besar dan pernah lama menetap di Jepang sana, sebagai mahasiswa S3 di Tokyo University (Tokyo Daigaku) yang lebih dikenal dengan “Todai”. Hingga saat ini kakak saya yang menjadi Dosen di IPB itupun masih sering bolak-balik sana-sini.
Gbr: Kakak saya tinggi besar seperi Yasashi San juga kan..?

Ngobrol dengan Yasashi San rasanya seperti ngobrol dengan kakak saya sendiri, kadang ada rasa kasihan karena keluarganya tinggal jauh disana, dan yang membuat saya salut Yasashi San ini tidak seperti temen-temen Jepang kebanyakan yang menghabiskan waktu akhir pekannya untuk happy-happy di Blok M misalnya, tapi sehari-hari kerja terus dari Senin sampai Sabtu pagi sampai malam, hari minggunya main golf atau jalan-jalan keluar kota…begitu saja.
“Dia mah Jepang alim” kata mantan sopirnya yang kebetulan juga menjadi sahabat akrab saya…
Semoga Anda Terinspirasi
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com
note :
  • Bagaimana Cara Pembuatan Selimut Jepang.
  • Siapa Sebenernya “Sang Samurai” Pemilik Pabrik Selimut Jepang
  • Seperti Apa Kehebatan Perjuangan “Sang Samurai” Di Indonesia
Saksikan “Sang Samurai & Rajaselimut Di Trans TV” kalau tidak ada halangan, Insya Allah akan di tayangkan Sabtu 4 April 2009, Jam 12.00 Siang dalam acara Hidup Ini Indah”

Waktu penayangan masih tentative, mungkin bisa berubah-ubah, nantikan informasi yang upto date di blog ini.

Ketika Mantan Atasanku Datang…

Maret 23, 2009
“Temen-temen minta tolong kebersihan hari ini di jaga sekali, barang-barang yang tidak rapi dan karung-karung yang berantakan minta tolong dibereskan, karena mantan atasan saya di kantor hari ini akan datang..” Itu salah satu pesan saya ketika brifing pagi pada hari Sabtu pagi.
“Hari ini salah kepala divisi kami di Pabrik akan datang..” kata saya menegaskan
Entah angin apa yang membawa beliau mau berkunjung, yang pasti ini sebuah kehormatan.
“Jabatan bos yang mau datang itu general manager. General manager itu orang yang membawahi manager-manager. Dulu di kantor posisi terakhir saya assisten manager, jadi masih dibawah manager, jadi kalian bisa bayangin kayak apa orang ini…” Kata saya..
“Pasti orang besar dan gajinya gede pak ya…”tanya salah satu rekan.
Iya..gede lah…motor kamu yang nicil sampai 36 bulan itu sanggup dia beli cash 2-3 unit setiap bulan dan akhir tahun dia mendapat hadiah bonus yang barangkali bisa dipakai buat beli motor-mu 10-20 sekaligus..!” hahaha….mereka geleng-geleng…kok ada orang seperti itu…pikir mereka….
Dan tepat jam 14.00 (bener-bener on time seperti janjinya) beliau datang…saya tersenyum geli melihat respon temen-temen, mungkin tidak seperti yang digambarkan mereka, ternyata sosok mantan bos saya itu amatlah bersahaja. Meski mobil sedan yang dibawanya adalah mobil sedan mewah  yang terlihat amat mulus.
“Selamat datang di kantor saya pak…hahaha…seperti inilah saya sekarang, sori pak ya tempatnya kotor dan acak-acakan” kata saya
Wes gak opo-opo, Justru orang seperti kamu inilah yang membuat saya bangga, di bandingkan dengan saya yang kelihatannya saja seperti ini, tapi sesungguhnya saya hanyalah karyawan suruhan orang yang mau bergerak saja susah..” Jawabnya..
“Wah sampeyan ini pak, modal gede, dan dari satu hobi saja sampeyan bisa memiliki bisnis besar kok…”
“Bukan begitu…..” kata beliau.
“Saya memiliki keinginan ikut terjun dan terlibat didalamnya, memiliki kerajaan sendiri, meski kerajaan kecil, dan hasil yang seribu dua ribu yang didapakan itu mungkin akan lebih nikmat kita rasakan…” kata beliau..
Wah-wah-wah…ada apa dengan mantan atasan saya ini ya..?
“Usaha seperti apa yang sampeyan inginkan sih pak…bukannya sekarang sudah lebih dari cukup pak?” tanya saya..
“Saya pingin punya usaha yang tidak seperti kapitalis, artinya apa yang saya dapatkan sebagai pemilik usaha harus proporsional dengan yang didapatkan oleh orang-orang yang berkontribusi membantu saya di dalamnya” katanya..
Pikiran saya menerawang ke petani, pak Basirun, yang menggarap kebun kakak ipar saya, orangnya jujur sekali, setiap sore sepulang dari kebun dia datang membawa hasil kebun, dan di depan kakak saya dia membaginya dengan adil. Kakak saya mendapat 2 bakul singkong misalnya, Pak Basirun mendapat 1 bakul. Kalau dapat buah salak 6 karung, buat kakak saya 4 karung, pak Basirun membagi buat diri sendiri 2 karung, bahkan pernah dapat 1 buah pepaya juga di belah, pernah dapat sebuah nangka juga dibelah..meskipun kakak saya sudah pesan, kalau cuman segitu dibawa pulang saja, tapi Pak Basirun menolak, “Hak saya segini saja” katanya…
“Bisnis kapitalis maksudnya sampeyan yang enggak disetujui itu emang piye pak..” tanya saya lagi.
Semakin saya naik atas, semakin saya tahu dalaman perusahaan, dan saya menemukan banyak hal mengejutkan. Apa yang didapatkan pemilik itu tidak kira-kira di bandingkan dengan yang didapatkan orang-orang kecil yang membanting tulang bekerja keras membantunya” katanya sambil menarik napas panjang..
“Dan bisnis ala kapitalis ini berlaku umum, termasuk perusahaan-perusahaan Indonesia juga. Dari dulu kala pemilik perusahaan mengeluh rugi, terancam rugi, keuntungan turun dsb…tapi faktanya puluhan tahun perusahaan itu tetap berdiri, lha kok bilang rugi, rugi dari mana…?” Katanya..
Keuntungan turun sedikit saja karyawan yang di korbankan, ini tidak adil, dan saya memiliki impian suatu saat nanti memiliki usaha yang berlawanan dengan cara seperti itu…enak ya enak bareng-bareng susah ya dilakoni bareng-bareng…seperti yang situ lakukan sekarang ini saya malah lebih seneng” saya termangu dengan kata-katanya yang terakhir ini…
Saya lahir dari keluarga bukan pebisnis, jadi saya selalu ragu untuk memulai dari dulu, dan saya orangnya juga tipenya ‘easy going’ jadi saya enggak terlalu mikir lah…tapi akhir-akhir ini batin saya sering resah….ada yang tidak benar dengan hidup saya…indikasinya adalah setiap bangun pagi mau kerja rasanya malas sekali….ini sudah tidak benar….”
Saya menangkap ada kepedihan yang dalam dirasakan oleh bos saya ini, kepedihan mau tidak mau tetep haris dijalani karena beliau sudah menjadi bagian dari mata rantai di dalamnya…
Syukur alhamdulillah saya mendapatkan kehormatan didatangi beliau sore ini, dan ini semakin memantapkan langkah saya di dunia Tangan Di Atas (TDA) yakni dunia dimana saya bisa memberikan sesuatu buat orang lain, bukan dunia saya mendapat jatah dari orang lain untuk diri saya sendiri.
Setinggi-tinggi jabatan yang bisa saya dapatkan di Kantor saya, ya seperti beliau ini, dan ini bisa saya dapatkan setelah saya betarung hebat baik dengan senior  atau rekan-rekan se level saya…dan hasil dari pertarungan itupun ternyata hampa saja…masih seperti yang dulu, kita tidak berarti apa-apa bagi jutaan orang lain di luar sana…ini makna yang saya dapatkan dari hasil obrolan saya sore ini…
“Saya kadang sering jalan-jalan dan memperhatikan sekitar saya, disana-sini banyak orang yang hidupnya tidak layak, bahkan sangat memprihatinkan, begitu terbiasanya turun temurun dengan kehidupan yang tidak layak itu, hingga merekapun menganggap bahwa hidup adalah seperti itu….sementara kita sibuk dengan urusan membuat pemilik perusahaan semakin besar, dan saya tidak ada sedikitpun berkontribusi untuk membantu mereka…” Katanya beliau..
Tidak terasa waktu sudah masuk ashar, Saya ajak beliau ke Masjid dekat kami, sambil terus mengobrol di perjalanan, saya tercenung…kalau saja bisa mendengar yang seperti ini lebih awal, dari seorang pimpinan di perusahaan, tidak mustahil saya lebih cepat berusaha dan lebih serius berbisnis dari dulu, dan bisa lebih cepat resign, tidak perlu menunggu sampai 13 tahun….
“Tunggu saja ya…sayapun tidak ingin menunggu 55 tahun untuk bisa seperti kamu…” katanya sambil pamitan. 
Sedan mewah yang mulus itu pelan-pelan mundur dari jalan sempit di depan rumah saya, dan saya lepas beliau sampai mobil tidak kelihatan dari pandangan mata….
“Terima kasih pak…saya berdoa semoga Allah memudahkan lagnkah anda…”Bisik saya dalam hati…
Berbisnis yang menarik dan terasa adem di hati adalah bisnis seperti Pak Basirun yang mengolah kebun kakak saya…ini terus terngiang-ngiang di benak saya…
Semoga Anda terinspirasi…
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://hadikuntoro.blogspot.com
NB :
  1. Alhamdulilah saat ini saya sudah mulai mempublish agen-agen yang aktif, dan Hasuko-Hasuko Distro yang mulai bermunculan disana-sini, lihatlah daftar Agen dan Oulet Hasuko Distro di LINK INI
  2. Senin yang lalu saya berjalan-jalan main ke Pabrik dan ketemu Yasashi San, dan saya menemukan SELIMUT-SELIMUT RAKSASA, baca ceritanya di LINK INI
  3. Entah mendapat angin darimana, ada stasiun televisi yang akan menayangkan perjalanan hidup saya sebagai seorang penjual selimut, nantikan beritanya ya, moga-moga saja jadi. Ntar kalau jadi saya ceritain deh dari stasiun Televisi mana.

Pegang, Sentuh & Rasakanlah! Anda pasti akan Kehilangan Kata-Kata

Maret 16, 2009

Saya mendapati tulisan menariiikkkk sekali.. di Inbox Facebook saya, demikian menariknya sampai saya sendiri bengong, apakah saya layak mendapat testimoni yang sedemikian bagusnya..wallahu a’lam.

Dan saya sengaja menulis ini di Blog..agar anak cucu saya kelak bisa melihat blog nenek moyangnya banyak prasasti yang indah-indah…salah satunya dari Mas Samurai dari Surabaya ini.

Berikut ini tulisan beliau di Inbox saya..
===================
Pegang, Sentuh & Rasakanlah! Anda pasti akan Kehilangan Kata-Kata

Thursday, March 12, 2009 at 1:56am
malam ini tadi saya, Pak Farid bos juragan “Pempek Palsu” dan mas Febri dari board game ngobrol-ngobrol dan cangkruan dirumah saya.

Seperti biasanya, saat cangkruan yang menjadi budaya di Surabaya, kita bertiga ngobrol ngalor ngidul, tanpa ujung pangkal. tapi karena yang kumpul para entrepreneur maka pastilah masalah tentang bisnis yang menjadi benang merah berbagai topik pembicaraan kita.

Saat hampir tengah malam dan acara dah mau bubar justru perbincangan kita membahas tentang Selimut Jepang milik baginda Raja Selimut. Saya baru tau ternyata salah satu dari kawan saya ini adalah pedagang besar Selimut Jepang.

Saya sendiri awalnya blas gak tertarik sama Selimut Jepang, bayangan saya selimut ya tetap selimut, selembar kain tebal yang di pake buat membungkus tubuh diwaktu tidur saat udara dingin. Lha surabaya segini panasnya, ngapain saya mesti tidur pake Selimut.

Trus teman saya tadi ngeluarin contoh selimut dari bagasi mobilnya yang selalu penuh Selimut Jepang dagangannya. Dia kemudian minta pada saya supaya saya memegang Selimut dagangannya.

Dia bilang juga pada saya, dijamin setelah saya pegang itu selimut, saya pasti gak bisa ngomong. Temen saya yang satunya juga ikut ngomporin karena dia juga terkena gejala yang sama saat melakukannya (sekarang dia juga ikutan jualan). Saya akhirnya buka plastik pembungkus selimut, trus saya raba selimut hasuko itu.

Pas saya pegang, otomatis tangan saya gak mau berhenti ngeraba raba itu selimut, saya bener-bener sampe gak bisa ngomong saking nikmatnya ngeraba selimut itu. Produk yang luar biasa begitu lembut dan nikmatnya yang saya rasakan, sampe-sampe kedua teman saya itu ketawa ngakak melihat ekspresi wajah saya.

Wah, tadinya saya anggap sepele Selimut Jepang itu. Anggapan saya itu langsung berubah seketika. Saya langung angkat topi dan beri hormat pada produk Baginda Raja Selimut ini. selimut beliau sungguh luar biasa. Saya bener-bener gak bisa ngomong dan terdiam saking nikmatnya sesaat setelah pegang-pegang dan raba-raba. Untung aja saat itu sudah tengah malam dan istri saya sudah tidur, coba kalo istri saya masih melek dan saya suruh pegang juga, dia pasti akan langsung beli selimut itu tanpa banyak komentar lagi.

Selain produknya yang luar biasa, cara jual produknya pun luar biasa. Calon konsumen seperti saya cuman disuruh pegang dan raba-raba saja, tidak lebih. bahkan tidak ada sepatah katapun tentang puji-pujian akan kehebatan produk yang ditawarkan, gak ada permintaan untuk membeli barang, bahkan si penjualpun bersikap seolah-olah bukan penjual yang menawarkan barang dagangan. melainkan sebagai pahlawan yang menawarkan kenikmatan.

Akibatnya efeknya juga luar biasa, saat konsumen seperti saya memegang selimut itu, meraba-raba dan merasakan kelembutannya bisa bikin kehilangan kata-kata dan gak ngerti mesti berkomentar apa saking nikmatnya.

Saat itu, otak si konsumen seperti otak saya, kemudian langsung bereaksi untuk memerintahkan mulut agar kemudian menanyakan berapa harganya. Tapi itupun gak langsung keluar kata-kata dari mulut. Kata-kata saya baru akan keluar setelah si pedagang tertawa dan berkomentar tentang rasa nikmat dari meraba selimut itu. Dan bisa ditebak dialog berikut antara saya dan teman yang bawa selimut itu adalah masalah harga dan kwalitas dari selimut sang baginda.

Saya juga gak tau apakah ini yang disebut sebagai hipnoselling atau bukan, tapi rasanya sunguh luar biasa, beneran deh. Megang barangnya aja, padahal gak niat bisa langsung bereaksi dengan transaksi jual beli. Makanya temen saya ini di surabaya bisa jadi pedagang besar dari produknya baginda Raja Selimut.

Jualan tanpa banyak ngomong dan hanya nyuruh megang!

Penasaran saya berikutnya kenapa temen ini jarang bahkan mungkin tidak pernah disinggung oleh Baginda Raja dalam berbagai tulisannya, padahal dari informasi yang saya peroleh omsetnya disurabaya termasuk oke banget lho. Padahal saya pinginnya sih ada tokoh baru dari Surabaya yang bisa di blow up lagi.

Dari diskusi kita berikutnya, saya kemudian mencoba menyimpulkan bahwa Baginda raja itu jagoan nggiring bola. dan bola yang digiring itu bukan bola yang besar tapi bola-bola yang kecil. Bola yang kecil akan digiring oleh beliau supaya terpacu untuk besar. Nah kalo bola yang kecil bisa besar maka otomatis omset dagangan beliau akan aman. Hebat sekali strategi ini, beliau selalu melindungi yang kecil dan membantu yang kecil supaya besar.

Dari tulisan-tulisan beliau yang saya baca. Saya melihat cara beliau menggiring bola kecil sehingga bisa jadi bola besar hanya dengan membimbing, membina dan mencuci otak setiap pelanggannya sehingga mindsetnya bisa berubah. Cara-cara beliau itu menurut saya juga mudah, simple, sederhana dan tidak muluk-muluk. Beliau hanya bilang pada pembaca tulisan-tulisannya seperti saya, bahwa berdagang itu gampang dan bisa dilakukan dengan mudah tanpa terlalu rumit perencanaannya.

Beliau selalu menuntun para pembaca dan pelanggannya hanya dengan meberikan berbagai contoh yang real. cara menawarkan barang yang gampang, cara memajang barang dagangan dengan mudah dan murah, cara beriklan yang praktis serta memberikan berbagai tips dan trik lainnya yang gampang ditiru.

Beneran deh, saya pun hanya dengan membaca langsung bisa menyimpulkan dan gak pake mikir lagi bahwa semua teori yang ditulis oleh Baginda Raja akan mudah diterapkan. saya rasa teori-teori beliau gak ada yang sulit, semua selalu mudah dicerna dan gampang dilaksanakan. Beliau membimbing lewat tulisan-tulisannya. semua orang yang mau membaca tulisan-tulisan beliau akan merasa terbantu dalam berdagang.

Baginda raja selimut, selalu melayani dan memberi dulu. Membuat pembaca dan pelanggannya pandai. Dengan memberi, melayani dan membuat pandai orang maka baginda membuat banyak orang terinspirasi dan pingin ketularan sukses.

Beliau ini berjualan tanpa harus menjual dengan menawarkan dagannya. Tapi beliau berjualan dengan cara memberi orang lain kenikmatan. Tapi justru itu yang bikin sang baginda semakin mantap di singgasanannya.

Email:
Mobile:
+62818377811
Current Address:
semolowaru
Website:
http://www.samuraijagoan.com

Bagaimana Bersikap Jika ada Mencibir Bisnis Kita

Maret 16, 2009

Sore ini saya dapat email menarik sekali yang bisa share kepada anda..dan ini berlaku umum meskipun ceritanya tentang selimut…yang seperti ini bisa berlaku ke bisnis anda apa saja yang statusnya baru memulai..
Semoga anda terinspirasi dan selamat membaca..
==================================

Assalamualaikum bapak…saya Vivi, salah satu reseller selimut jepang di sebuah kota kecil di jawa timur. tepatnya di nganjuk.

Saya baru 3 hari ini jual selimut jepang. Baru beberapa hari saja saya sudah ada cerita suka dan duka. Pengennya saya ceritakan ke bapak biar saya bisa lebih termotivasi untuk lebih punya semaangat membara jualan selimut ini.

Saya order Selimut Jepang ini dari salah satu agen bapak di surabaya.
Cerita yang sedih dulu ato seneng dulu y pak…?!
Senengnya, waktu itu saya lagi ngobrol-ngobrol sama tetangga, ceritany promosi Selimut Jepang itu.. ternyata beliau ngerti tentang selimut jepang.
Akhirnya beliau janji untuk pesen yang ukuran gede. padahal waktu itu saya juga belum ada barang, karena barusan order.

Singkat cerita, ketika barang sudah datang saya langsung laporan pada beliau, kalo saya adanya yang Royal Tulip. Terus saya kasih liat katalognya, ternyata beliau malah kepincut dengan osaka super 2 ply. senengnya….penjualan pertama saya akhirnya gak begitu sulit, mudah2an untuk selanjutnya juga begitu, amin…

Sedihnya nie pak..setelah barang datang ada adik ipar yang pengin ngerti.
Trus dia bilang “Ternyata biasa aja selimut ini, gak seperti yang saya bayangkan”.
Duh, hati kecil ini rasanya seperti dijatuhkan dari langit, sakit banget.
Apalagi suami dan mertua juga kurang mendukung dengan semangat saya ini, masa di daerah panas kok jualan selimut?!.

Hari ini saya bener2 bimbang, diteruskan ato tidak? Padahal sebelumnya saya optimis banget. saya sudah menghubungi sodara2 yang kerja di kantoran gitu.

Paya sudah punya planning kemana dan bagaimana selimut ini akan saya jual. Tapi mengingat gak ada dukungan dari orang terdekat saya, nyali saya jadi ciut pak.. saya harus gimana pak Hadi?

Mohon pencerahan agar semangat saya kembali menyala seperti sebelumnya…. memang bener kata bapak, kalo kita bisa menjualnya pada orang yang tepat, kita tidak akan menerima cibiran seperti ini ya pak??? (jadi melankolis nie, maaf ya pak)
terima kasih sebelumnya….

Salam Vivi

Wassalamualaikum….

=======
Jawab
=======

Hallo mbak Vivi…hahaha..ceritanya menarik sekali loh.
Oya, pontianak itu lebih panas dari kota anda kan..? Ternyata selimut kita disana laris manis…dan di Jakarta yang pasti lebih panas dari Nganjuk, ternyata malah daerah paling ramai…

Dan kalau di bisnis kita niatnya semata-mata cari uang, maka ketika sedikit dicibir maka anda sakit hati….hehehe…sorry..saya dulu juga nglamin kok..malah saya waktu itu sendirian dan belum ada yang jelas-jelas mendeklarasikan jualan selimut di Jakarta.

Niatkanlah apapun yang anda lakukan saat ini is untuk cari ilmu buat anda..kalau di binsis selimut anda muter-muter enggak laku…berbulan-bulan emang kenapa..? apanya yang sakit..? enggak ada kan, dan ini jauhhhhh..lebih baik daripada kita berdiam diri pengin bisnis tapi enggak ngapa-ngapain atau baca buku segudang tapi enggak action..iya enggak..?

Siapa yang akan menyangka ketika keluar masuk kantor jualan sleimut tahu2 ada seorang datang ke anda dan dengan beliau nanti anda bisa kerjasama bisnis besar yang lain dan menjadi jalan sukses di hidup anda.? wallahu a’lam kan..?

Kemungkinan ketemu orang seperti itu peluangnya lebih gede daripada kita berdiam diri enggak ngapa2in..iya enggak..?

Orang lain mengejek itu adalah semata-mata berdasarkan apa yang mereka tahu saja…lha wong ketika saya nonton pertandingan bola, pemain kelas dunia saja kadang saya goblog-goblogin, padahal saya enggak pernah bisa main bola..hehehe….

Apapun yang anda lakukan, bergerak lebih baik daripada diam..

Salam hangat

Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com
http://hadikuntoro.blogspot.com


Tidak Ada Yang Benar-benar Sulit Asal Kita Mau Berusaha

Maret 9, 2009

Pada suatu pagi saya terlibat diskusi menarik dengan salah satu sensei (Guru) saya di Jepang.

“Sensei (Guru), di Indonesia Saya merasa kesulitan menghitung luas permukaan mobil itu bagaimana caranya..? Untuk menghitung kebutuhan cat yang tepat untuk sebuah mobil kan kita harus mengetahui berapa luas permukaan yang harus di cat terlebih ” tanya saya pada salah seorang sensei pada suatu pagi di pabrik mobil yang terbesar di Jepang.

Saya yakin di pabrik yang secanggih ini mereka memiliki alat yang canggih dan tidak kesulitan sama sekali, orang mau ngapain saja sudah otomatis bisa dilakukan dengan mudah karena mereka memiliki peralatan-peralatan yang canggih.

“むずかしいかんがえるたくない (Muzukashii kangaeta kunai)” jawab Sensei, yang terjemahan bebasnya kira-kira “Tidak ada hal yang bener-bener sulit kalau kita mau berpikir”

“Dengan alat yang sederhana yang pasti gampang didapatkan dimanapun kamu bisa kok melakukannya” kata Sensei saya dengan mantap. Benarkah..? kataku salam hati..

Gbr. Menghitung luas permukaan mobil yang berlekuk-lekuk seperti ini tentunya bukan hal yang mudah kan..?

“Ayo kita jalan ke lapangan dan saya akan tunjukkan kepadamu cara yang paling gampang untuk menjawab pertanyaanmu menghitung luas permukaan mobil” kata beliau dengan semangat, dan saya juga full semangat karena bakalan melihat peralatan canggih yang nanti bisa saya usulkan untuk dibeli oleh pabrik kami di Indonesia, pikir saya.

“Hadi San, menghitung luas permukaan kotak, silinder, bola dan benda-benda yang teratur bentuknya, bisa kita lakukan dengan rumus yang mudah dari sekolah. Rumusnya sulit-sulit ya..hehehe?” kata beliau.

“Orang-orang pintar itu belum tentu bisa menghitung luas permukaan sebuah mobil itu (sambil menunjuk sebuah mobil) dengan peralatan yang sederhana seperti ini (sambil menunjuk alat-alat yang sebelumnya tidak terpikir oleh saya karena alat-alat itu ada di sekitar kita)” katanya.Gbr.Dengan alat-alat yang sederhana ini kita bisa menghitung luas permukaan mobil, gimana caranya ya..?

Saya agak kaget, karena alat-alat yang terhampar di depan saya sederhana saja, seperti yang sering saya lihat yakni hanya terdiri dari :

  1. WhiteBoard
  2. Pisau Cutter
  3. Isolasi Kertas
  4. Timbangan
  5. Meteran
  6. Alat tulis

Itu saja..!
“Bagaimana caranya kamu sudah ada ide dengan alat-alat ini, kamu bisa banyak tremukan ini di Indonesia kan..?” kata sensei
“Bagaimana ya..gomenasai..mada wakarimasen (maaf masih belum ngerti juga hehehe)?” jawab saya sambil garuk-garuk kepala lagi.

“Ketika body mobil sudah jadi untuk pertama kalinya kami langsung hitung permukaan mobil itu seberapa luas, ini untuk menghitung berapa liter cat yang dibutuhkan untuk 1 mobil” katanya

Oke saya akan praktek kamu perhatikan ya, nanti kamu praktekan sendiri, dan kamu ajarkan juga kepada temen-temen yang lain di Indonesia” katanya..

Beliau langsung action, dan langkahnya teryata sederhana, ada
1. Buat area pada papan seluas 1M2 dengan isolasi2. Lepas Isolasi dan di timbang, ada berapa gram berat isolasi kertas untuk luas 1m2 yang di white board.? Misalnya ditemukan angka 120gram untuk setiap m2 isolasi kertas.
3. Tempelkan isolasi ke seluruh permukaan mobil
4. Rapikan isolasi yang overlap atau tumpang tindih dengan sebuah Cutter agar serapi mungkin.
5. Lepas isolasi dan timbang dengan timbangan, akan ditemukan angka misalnya 1500gram

Setelah ketemu angka akhir ini, maka luas permukaan mobil dengan mudah bisa dihitung, yakni = 1500gram/120gram/m2 = 12.5 m2..!

Jadi luas permukaan yang dicat adalah 12.5m2..! Tinggal menghitung standard ketebalan cat berapa, maka akan ketemu berapa liter kira-kira cat ideal yang dibutuhkan untuk mengecat modil itu..

“Ternyata gampang ya..?” kata saya sambil memberikan tepuk tangan aplaus kepada beliau, dan beliau terlihat jengah tapi senang mendapat tepuk tangan dari saya…heheheh…

Ternyata cara mereka menghitung luas permukaan mobil sangat sederhana, tidak seperti yang saya bayangkan, mereka punya alat yang canggih dan ruwet. Hebatnya lagi dengan metode sederhana yang mereka lakukan ternyata akurasi perhitunganya diatas 95%..!

“Mengapa Nihon Jin (Orang Jepang) pinter-pinter sekali ya..?” tanya saya ketika sedang bersantai di sebuah ruangan minum kopi.“Menurut kami tidak ada orang yang bodoh Hadi san, yang ada orang rajin atau malas” Kata beliau.
“Ibarat melubangi papan kayu dengan mata bor, setumpul apapun mata bor-nya, kalau kita lakukan terus-menerus maka akan tembus juga kan.?” Tambahnya lagi.
“Hanya beda waktu saja, mata bor yang tajam mungkin 1 menit tembus, dan bor yang tumpul mungkin 2-3 jam, tapi sama-sama tembus juga kan…hahaha…”Katanya…

“Bener juga ya…” kata saya, yang membuat orang Jepang maju seperti sekarang mungkin karena mereka SANGAT YAKIN dengan kata-kata ini salah satunya, yakni

“Tidak ada orang yang bodoh, yang ada adalah Rajin atau Malas”

Anda termasuk yang mana..? Apakah kadang masih seperti saya yang selalu melihat sesuatu yang belum kita lakukan atau belum kita coba saja, sudah merasa ruwet duluan..? Belum terlambat..kita bisa mengubahnya dari sekarang..!

Semoga Anda terinspirasi dengan tulisan ini

Salam FUNtastic
Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.blogspot.com
http://www.rajaselimut.com

NB:
Bagaimana membuat orang lewat tertarik melihat-lihat apa yang dimiliki di toko kita..? Salah satunya buatlah papan promosi seperti X banner misalnya.
Tapi kan mahal..? Hehehe..lagi-lagi anda mungkin terjebak dengan pemikian sudah ruwet duluan…

Padahal ada cara yang sangat murah, dengan biaya hanya sekitar Rp.60.000 saja kita bisa membuat papan promosi yang membuat orang tertarik dan penasaran.
Ada contoh sangat menarik di Bisnis saya yang satu ini, klik link artikel dibawah ini :

Papan Display Produk Buat Outlet Anda Link [http://selimutku.blogspot.com/2009/03/papan-display-produk-buat-outlet-anda.html]